23.9.10

Stasiun Jogjes

Bisa dibilang, saya sudah sekian kali bertandang ke Stasiun Tugu Jogjes (Jogja Yes!). Tidak ada yang menarik buat saya, selain luasnya area stasiun dan pintu depannya yg khas. Saya bisa bilang khas, karena saya banyak menjumpai foto-foto orang berlatarkan pintu depan Stasiun Tugu. Sangat mudah mengenalinya, terutama bagi yang pernah sekali bertandang ke sana.

Oh ya, satu lagi yang slalu saya ingat dari stasiun ini. Hampir semua kereta dari arah Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur pasti selalu berhenti sejenak di stasiun ini. Kayak pemberhentian wajib gitu loh.. Beneran deh! Posisinya strategis kali ya, di tengah2 jalur kereta api Jawa. Hmm..

Nah, bulan Agustus lalu saya sempat bertandang ke stasiun ini lagi. Saya baru memperhatikan beberapa detailnya. Seperti rel kereta yang melintas di gerbang depan dan memotong lahan parkiran. Mungkin tidak asing buat sebagian orang, tapi buat saya. Wew! Lucu juga..

Sebuah monumen lokomotif mini sedang dibangun di gerbang depan stasiun. Trotoar di samping parkiran diperbagus dengan kanopi dan pagar oranye. Di beberapa tempat juga saya temui beberapa tukang yang sedang membangun entah apa. Wah, stasiun ini sedang mempercantik diri rupanya!

Hal yang paling ‘wah’ menurut saya, kemudian adalah pemandangan dalam stasiun di bagian depan. Dari pintu depan, kita tidak hanya disuguhi oleh papan jadwal datang dan berangkat kereta, telepon umum dan loket pembelian tiket. Tapi ada juga VENDING MACHINE!! yes, mesin penjual minuman ringan. Persis sama dengan yang terlihat di tipi2, tapi dengan produk lokal dan pilihan bahasa lokal. Wow!

vending machine1

coffe maker

Vending Machine nya pun ada dua. Satu untuk kopi dan teh, satu lagi untuk minuman ringan seperti Fruit Tea. Atau bisa dibilang, yang saya sebut pertama tuh sebenarnya Coffe/Tea Maker. Cara belinya, simpel. Cukup masukin uang 5.000 atau 10.000 rupiah ke dalamnya dan pencet tombol minuman yg akan dipilih. Persis sama dengan yang di tipi2 lah pokoknya!

Sayangnya, harga produknya jauh di atas harga pasaran. Masa 1 botol Fruit Tea yang biasanya 5.000-an jadi 10.000 rupiah? Saya sih lebih milih untuk beli di minimarket dalam stasiun deh! Hihihi…

Di dalam stasiun sendiri, ada minimarket dan kios-kios pedagang kaki lima yang tertata rapi. Kios-kios PKL ditata seperti dalam arena bazaar gitu, ada stand-stand cantiknya. Ga semrawut macam di stasiun-stasiun lain. Berbagai macam oleh-oleh, kerajinan tangan dan pernak-pernik khas Jogjes dijual di situ. Pilihan tepat untuk beli oleh-oleh bagi siapapun yang tidak punya banyak waktu di Jogjes. Seperti saya, misalnyaa..hihihihi.

1 comment:

rime said...

beda moooot... kalau yang di tipi2 itu pake uang koin, kalau ini pake uang kertas... jadi ga keren :p