Preman Bersepatu Komando

Semalam putar-putar keliling Bandung, menempel poster acara kampus. Serombongan ama anak-anak 'rame', ada angga, ardika, zia, nilna, nilna, bibik n pasangan pengamat bintang (lerry martin). Saat beberapa poster lagi akan ditempel, kami bingung menentukan tempat mana lagi yang harus ditempel. Setelah berputarr-putarr sampai pusing, kami memilih jalan sunda sebagai tempat penempelan selanjutnya. Lagih asik-asik nempel, beberapa orang (5-6 orang) berjaket tebal n bersepatu komando datang meminta surat izin penempelan dan mengaku-aku sebagai polisi pamong praja. Menakut-nakuti kami dengan pengajuan sidang pengadilan polisi etcetera, etcetera, etcetera... Tapi ujung-ujungnya mereka minta komisi (duit,,duit,,duit). Walau merasa tidak bersalah, kami terlalu malas meladeni orang-orang 'macam' mereka. Terpaksa, uang 50 ribu melayang ke jidat mereka. Begitu mereka menerima uang itu, salah satu orangnya nyeletuk "Yang cepet ya nempelnya!"
Sejak awal kedatangan 'preman bersepatu komando' itu, kami sudha punya firasat mereka hanya minta duit saja. Ternyata, firasat itu benar adanya. Kami sih ingin menolak dan menyerang balik tapi karena malas berbuntut panjang, jadi kami mengalah saja. Sambil mengutuk orang-orang itu bisulan tujuh turunan.

Rupanya mengais uang di malam petang lebih mudah daripada siang bolong. Cukup berbekal tampang sangar atau tampang militer. Tidak perlu dandan aneh-aneh, cuma perlu bermulut besar dan bernyali besi. Todong saja orang-orang di jalan dengan mengatasnamakan dirinya orang hebat. Kalau masih amatir, bawa saja teman-teman yang banyak. Kebanyakan orang (like us) pasti merasa terpaksa mengeluarkan duit karena malas berdebat. Siapa bisa menolak todongan uang di tengah pekatnya malam? Lagipula, siapa bisa menjamin keamanan di tengah Bandung yang sepi.
Buat mister2 'preman bersepatu komando' selamat bersenang2! semoga hidup kalian indah seindah kemuakan kami,,