My sweet angel, Puti, kemaren menyodorkan sebuah karya tulis buatan murid SLT Alternatif Qaryah Thayyibah, Kalibening-Salatiga. YAng menarik, halaman sampulnya berjudul "Haruskah UAN Dihapus ?"
Sebuah judul yang sangat menggelitik bagi murid seusia penulisny, ZaFiKa. ZaFiKa itu singkatan dari nama penulisnya yaitu, Naylul Izza, Fina Af'idatussofa, Siti Qona'ah. Karya tulis itu rupanya merupakan hasil penelitian mereka mengenai sistem UAN saat ini.
Penelitian kecil-kecilan diselenggarakan mulai dari wawancara dengan teman-teman mereka sendiri sampai mengutip pemberitaan-pemberitaan di surat kabar dan televisi. Aturan mengenai UAN yang ada dalam pemerintah pun ikut 'diobok-obok' sehingga memberi acuan yang jelas bagi dasar penelitian mereka.
Dalam karya tersebut, mereka berpendapat: "Tampaknya sekarang belajar bukanlah sebuah kebutuhan, tapi nilai-nilai yang ditulis seorang guru yang menjadi kebutuhan." Mengapa? Berdasarkan saringan wawancara mereka, sebagian besar teman-teman mereka sendiri mengaku tujuan sekolah ialah pekerjaan. Kalau tidak dapat nilai yang baik, bagaimana bisa kerja?
Begitu mungkin pikir teman-teman mereka.
Kesimpulan yang diambil pun sangat 'nonjok'! Begini bunyi paragraf awalnya:
'Sistem UAN yang dilaksanakan di Indonesia ternyata masih sangat jauh dari sistem pendidikan yang ideal dan pemerintah harus mengakui bahwa sistem UAN seperti tahun ini bisa membuat kreativitas siswa terkebiri...'
'Sekat-sekat pendidikan harus dihilangkan, yang ada hanya semangat belajar bersama'
Mereka pun menginginkan sekolah mempunyai independensi sendiri sehingga bisa menyusun kurikulum sendiri, menyusun ujian dan evaluasi sendiri. Akan tetapi hasil evaluasi ini dianggap sah oleh pemerintah, sehingga pemerintah mempunyai alat ukur kemampuan yag jelas.
Penelitian mereka ini dibantu oleh guru mereka, terutama dalam penelusuran pokok masalah. Tapi, hebatnya, tulisan yang mereka sebut DISERTASI ini mereka tulis sendiri. Bahkan, karya tulis ini pun ditujukan untuk pemerintah, sebagai buah pikiran pelajar Indonesia!
Gw jadi ngerasa bangga sama ZaFiKa, karena mereka memiliki pikiran yang kritis dan semangat belajar yang tinggi. Keberanian mereka untuk mengulas masalah UAN dari sudut pandang pelajar, gw acungin jempol sepuluh! Ah, jadi malu gw. Gw yang tua dan renta ini masih juga tidak punya semangat belajar.
24.8.06
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment