Hari ini gw sempat melihat papan reklame di pinggir jalan merdeka. Sebuah board besar yang menampilkan bintang-bintang sabun Lux. Board besar itu memajang foto Mariana, Tamara, Luna dan Dian dalam balutan busana glamor bernuansa keemasan. Perempuan-perempuan cantik itu menunjukkan dignity seorang perempuan. Kalau bisa diungkap dalam tulisan, kesan pertama iklan itu adalah : cantik [karena perempuan memang cantik], anggun [dipengaruhi nuansa emas] dan mandiri [karena posenya bukan pose untuk foto persahabatan dan garis muka yang terkesan kuat]. Yang menarik perhatian gw ialah tulisan di bawahnya : "Beauty Makes You Superpowers"
Ungkapan di atas cenderung persuasif dan sempat membuat gw berpikir ini berkaitan dengan feminisme. Menurutku ungkapan ini benar adanya, karena kecantikan perempuan dapat membuatnya meraih keistimewaan-keistimewaan dalam hidup. Tapi masalahnya, kata 'beauty' di sini telah ditunggangi pengiklan untuk kepentingan industri. Kata 'beauty' seharusnya ditujukan untuk seluruh perempuan karena semua perempuan itu cantik. Kata 'beauty' di sini justru dipakai untuk mendorong konsumen mengikuti tipe cantik versi Lux, yaitu: muka blasteran [entah blasteran eropa atau oriental],tinggi,langsing, dan putih [walaupun sebenarnya dian berkulit gelap]. Untuk memenuhi kriteria cantik versi Lux, konsumen diharapkan membelanjakan uangnya demi mendapatkan seluruh produk Lux.
Lagipula, kata 'superpowers' juga sedikit membuat gw berpikir lagi. Benarkah hanya kecantikan yang membuat perempuan berada di posisi atas dalam tingkatan sosial dunia? Jika kita bicara kecantikan ala Lux, yang berarti kecantikan fisiklah yang menjadi sorotan utama, maka itu tidak benar. Seorang Condoleeza Rice dan Ratu Atut (gubernur Banten) mempunyai lebih dari sekedar kecantikan fisik untuk meraih posisi prestisiusnya. Memangnya ada yang mau menjadikan perempuan cantik yang tidak memiliki kecerdasan intelektual dan sosial menduduki posisi sosial tertinggi? Setiap manusia harus memiliki karakter kompetensi, apalagi perempuan yang sering menjadi second sex. Akan lebih baik bila perempuan lebih sering mempergunakan kemampuan intelektualnya untuk 'unjuk gigi' tidak cuma jual kecantikan untuk menggaet lelaki. Hah! So, we mustshould take the word: "intelectual beauty" for better quote.
intelectual beauty makes you superpowers? yah, orang iklan tidak akan terlalu suka ini!
atau kita coba ungkapan Dove, real beauty:
the real beauty makes you superpowers, hmmh..it's better jika model-model iklannya tidak berpose glamor melainkan pose natural dengan 'item' profesi, pilot, gubernur atau pebisnis. ha!
25.9.06
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
Imot,
Namanya juga iklan. Jangan terlalu dipercaya...
salut banget ama dove yang punya misi menunjukkan kecantikan natural wanita.
coba deh liat ini -->
http://www.youtube.com/watch?v=iYhCn0jf46U
Post a Comment